Menuntaskan dengan Berani

Desember 09, 2018

Panitia Seminar Diplonary 2018 dan Pembicara, Moderator, serta MC

Pernah dengar kalimat "what you think is what you get" atau mungkin istilah "ucapan adalah doa"? Hmm barangkali pernah mendengar kemagisan sebuah harapan yang dituang dalam tulisan?

Tadinya aku hanya sekadar percaya serta harap-harap cemas. Setelah hari itu terjadi, aku benar-benar meyakininya. Ketika kita ada dalam situasi sulit, yang kita perlukan ialah berusaha, berdoa, dan berpikir serta berbicara positif.

Aku akan menceritakan sedikit kenangan tentang sebuah perjuangan. Iya, aku dan teman-teman selalu menyebutnya perjuangan. Karena kami memperjuangkan impian himpunan kami yang sebelumnya sulit sekali terealisasi, memperjuangkan hak setiap pemuda di sekitar kami yang ingin memperluas wawasannya serta memenuhi yang menjadi kewajibannya, memperjuangkan nama Diploma FISIP UNS untuk lebih besar gaungnya.

Seminar Nasional (Semnas) mungkin terdengar biasa saja bagi sebagian himpunan yang telah rutin melaksanakannya. Namun bagiku dan himpunanku yang baru pertama kali menyelenggarakannya dengan berani, semnas ini memiliki makna yang berarti.

Pertama kali bidangku -Kemahasiswaan- mencetuskan akan menyelenggarakan Semnas, kami mendapat cukup dukungan dari internal Himpunan Mahasiswa Diploma (HMD), sehingga kami pun punya cukup keberanian untuk melaksanakan. Dengan menggandeng, semua bidang dalam himpunan, kami pun bersinergi untuk mewujudkannya sebaik mungkin.

Di tengah perjalanan, barulah kami merasakan bahwa semua tak semudah yang kami bayangkan. Dana yang terbilang tak sedikit, dengan modal yang jauh di bawah garis aman, membuat tekanan tersendiri dalam benak kami. Untungnya, tekanan itu menumbuhkan tekad yang makin kuat untuk menuntaskan semua yang telah berani kita mulai. Meskipun, tak sedikit kami mendengar kata-kata menjatuhkan seperti;

"G*bl** bikin seminar! Seminar itu sumber defisit, sumber perpecahan!"
"Dana segitu mau bikin mati organisasi?"
"Kemarin itu juga bikin semnas, masih defisit 10jt,"

Kalau hanya mendengar kata-kata itu kemudian diam, tidak akan ada satu pun yang kita dapat. Akhirnya, bersama teman-teman, kami bersikeras mengumpulkan dana. Mulai dari berjualan baju bekas setiap Sabtu-Minggu di Alun-Alun Karanganyar -pernah dalam dua hari kami mendapat 1jt dan kadang terasa di luar nalar namun aku yakin itulah pertolongan Tuhan-, mencari sponsor kesana-kemari -ditolak sudah menjadi makanan sehari-hari-, lalu berjualan air mineral di Sekretariat HMD -haha karena kami tahu anak-anak D3 pasti ada yang merasa Kopma FISIP terlalu jauh untuk dijangkau-, berjualan makanan setiap pagi -karena anak kos pasti tidak sempat sarapan-, berjualan jus jambu di masa-masa UTS dengan embel-embel jus buah bakal bikin otak lebih encer, berjualan kuota internet, menyediakan paid promote, dsb. Rasanya, semua pengen aku jual biar dana segera tertutup.

Semangat panitia terlalu sayang untuk dihentikan dengan keputusan "tidak jadi semnas, dana kurang". Karena semuanya telah terkonsep dan kami tinggal jalan. Ya, masalah utama memang ada pada dana. Alhamdulillah panitia pun berkenan untuk menyisihkan uang jajannya sebagai modal kami berjalan.

Saat pertama kali mempublikasikan tema dan nama-nama pembicara, panitia sepakat untuk selalu berbicara baik mengenai semnas kami. Saat dana masih kurang sekian belas juta, kami berani berujar "surplus surplus". 

Penyerahan kenang-kenangan untuk para pembicara serta moderator.

Dan akhirnya, hasil memang tidak pernah mengkhianati usaha. Apa yang kita perjuangkan perlahan-lahan mendekati kemenangannya. Semua yang tampak abu-abu, lama-lama kian terlihat nyata. Satu persatu ucapan baik yang selalu kutekankan pun terwujud. Harapan-harapan yang selama ini kutulis rupanya bisa berjalan nyata di hadapanku.

Seminar Nasional Diplonary, dengan segala keraguan dan ketakutan yang pernah menghiasi, akhirnya mampu dilaksanakan dengan penuh keberanian. Meskipun terkadang diselingi dengan tangisan, kami mampu menuntaskannya tanpa meninggalkan beban untuk periode berikutnya:')

Terima kasih sudah menemaniku 
menuntaskan perjuangan ini dengan berani, 
Seluruh Panitia Diplonary. 
Cerita bersama kalian 
adalah kenangan terbaik bagiku 
di sepanjang tahun 2018 ini.:)

You Might Also Like

0 komentar

Terima Kasih Sudah Berkunjung!